Advertisement
KUNINGAN - JOURNALGAMAS.COM,- Sebuah video berdurasi sekitar satu menit yang memperlihatkan dugaan aksi kekerasan terhadap sekelompok transpuan di kawasan Pasar Baru, Kabupaten Kuningan, viral di media sosial sejak awal pekan ini. Dalam video tersebut, tampak seorang pria mendatangi sekelompok orang yang tengah berkumpul di sekitar Gedung Telkom, lalu melakukan pembubaran dengan cara fisik berupa pemukulan dan penendangan. Beberapa orang terlihat berhamburan menjauh dari lokasi kejadian, menciptakan suasana ricuh dan panik.
Video yang diduga direkam oleh warga sekitar itu menyebar dengan cepat melalui berbagai platform digital. Aksi tersebut menarik perhatian luas dari warganet, mengingat terjadi di ruang publik. Sejumlah akun media sosial ikut membagikan ulang video tersebut, disertai narasi berbagai narasi.
Adanya kejadian tersebut ternyata mendapat reaksi signifikan yang datang dari akun Instagram @pelanginusantara_org, yang diduga merupakan akun milik komunitas LGBTQ+ di Indonesia. Dalam unggahannya, Kamis (31/7/2025) akun tersebut menanggapi video yang viral dengan menyebut bahwa kekerasan tersebut ditujukan terhadap kelompok transpuan, dan menyatakan bahwa pelaku adalah seorang atlet tinju lokal berinisial F. Identitas pelaku disebutkan secara terbuka dalam unggahan tersebut dan langsung mendapat respons dari ribuan pengguna lainnya.
Akun tersebut juga menyertakan kampanye sosial melalui tagar seperti #TransLivesMatter dan #StopTheViolence yang kemudian digunakan secara masif oleh warganet yang diduga berasal dari satu komunitas dalam merespons video. Tanggapan yang muncul di kolom komentar maupun unggahan ulang berisi kecaman terhadap aksi kekerasan, dukungan kepada korban, serta tuntutan agar tindakan semacam itu tidak terjadi lagi di ruang publik.
Selain dukungan terhadap kelompok transpuan, beredar pula informasi bahwa terduga pelaku menerima berbagai bentuk tekanan di dunia maya. Sejumlah pesan yang masuk ke akun media sosial pribadinya disebut bernada ancaman dan teror, menyusul tersebarnya identitas dan keterlibatannya dalam video tersebut. Fenomena ini menunjukkan bagaimana cepatnya reaksi digital dapat membentuk opini dan tekanan publik terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam suatu peristiwa.
Peristiwa tersebut kini menjadi perbincangan di kalangan masyarakat Kuningan dan sekitarnya. Video dan unggahan reaksi dari berbagai pihak telah menyebar luas dan menjadi bagian dari percakapan digital yang berlangsung hingga saat ini. Isu ini mendapat perhatian tidak hanya dari kalangan komunitas, tetapi juga dari publik umum yang mengikuti perkembangan melalui media sosial.
Belum terdapat informasi lanjutan mengenai kondisi para pihak yang terlibat. Seluruh informasi yang berkembang hingga saat ini berasal dari dokumentasi video, unggahan media sosial, serta interaksi warganet yang merespons secara langsung peristiwa tersebut.
Beberapa masyarakat menilai kejadian ini dapat memicu konflik yang cukup serius, sehingga meminta kepada Aparat Penegak Hukum dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan untuk meresponnya dengan cepat.
/Red