Journal Gamas

Label


lisensi

Red
Juli 21, 2025, 09.49 WIB
Last Updated 2025-07-21T02:49:19Z
HeadlineSosial

Tanpa Penglihatan, Anak-Anak Ini Terangi Dunia dengan Hafalan Qur’an”

Advertisement

KUNINGAN - JOURNALGAMAS.COM,-
Suasana haru membanjiri Aula Kuningan Eyes Center (KEC) pada Minggu, 20 Juli 2025. Sebanyak 22 anak dan remaja tunanetra diwisuda dalam Wisuda Tahfidz Qur’an Gelombang Pertama yang digelar oleh Yayasan Netra Berkah Mandiri bersama Rumah Sahabat KITA.

Bukan sekadar wisuda, momen ini menjadi saksi semangat luar biasa anak-anak tanpa penglihatan yang hafal ayat-ayat suci Al Qur’an dengan tekun. Mereka membuktikan, keterbatasan fisik tak sanggup membatasi cahaya hati.

Acara sakral ini dihadiri pemilik Kuningan Eyes Center dr. Achmad Budi Utomo, Sp.M, Pengurus Rumah Sahabat Qur’an Drs. Harun Kusyano, Pembina Rumah Sahabat KITA Ikhsan Marzuki, hingga Ketua BAZNAS Kuningan Drs. H.R. Yayan Sofyan, M.M.

Drs. Harun Kusyano menekankan pentingnya kepercayaan diri bagi anak-anak. “Silaturahmi ini semoga jadi penguat mereka untuk terus percaya diri. Keterbatasan tak boleh jadi penghalang untuk berprestasi,” ucapnya.

Pemilik KEC, dr. Achmad Budi Utomo, bangga tempatnya dipilih. “Ini momen bersejarah. Kami selalu terbuka untuk kegiatan serupa yang memberi ruang bagi saudara-saudara disabilitas,” katanya.

Momen puncak terjadi saat anak-anak memakaikan mahkota kepada orang tua dan bersujud sungkem. Tangis pun pecah, membasuh wajah-wajah yang sejak awal menjadi pelita hidup mereka di tengah gelap.

Ketua BAZNAS Kuningan, H.R. Yayan Sofyan, turut terharu. “Saya sering hadir wisuda tahfidz, tapi baru kali ini untuk anak-anak tunanetra. Mereka adalah pejuang cahaya dalam gelap,” tuturnya dengan mata berkaca.

Sebagai penutup, Ikhsan Marzuki berharap momentum ini melahirkan generasi penjaga Qur’an di kalangan tunanetra. “Cahaya Qur’an tak mengenal batas fisik. Semoga semua tenaga, pikiran, dan materi yang diwakafkan di sini menjadi pahala bersama di hadapan Allah,” ujarnya.

Hari itu, Kuningan menyaksikan bahwa gelap mata tak mampu meredupkan cahaya iman.

/Moris