Advertisement
Komunitas Imam Tadjug (KOMIT) Kabupaten Kuningan angkat bicara menanggapi isu yang beredar mengenai dugaan pemotongan insentif bagi para Imam Tadjug yang menerima bantuan dari Pemerintah Daerah. Ketua KOMIT Kuningan, Sayyid Sabiq, menegaskan bahwa informasi tersebut tidak berdasar dan berpotensi menyesatkan publik.
“Perlu kami luruskan, tidak ada instruksi apalagi kewajiban bagi para Imam untuk menyisihkan dana. Kontribusi yang ada bersifat sukarela, sebagai bentuk sodakoh dari para anggota demi mendukung kegiatan organisasi,” ujar Sayyid melalui sambungan telepon, Senin (14/7/2025).
Sayyid menjelaskan bahwa dana yang terkumpul secara sukarela digunakan sepenuhnya untuk mendukung operasional KOMIT. Penggunaan dana mencakup pengadaan alat tulis kantor, pelaksanaan kegiatan keagamaan seperti istigasah untuk keselamatan daerah, hingga program sosial pembersihan tajug di berbagai wilayah.
“Seluruh proses dilakukan atas dasar kesepakatan bersama di tingkat internal. Tidak ada unsur pemaksaan dalam bentuk apa pun. Ini adalah bentuk komitmen bersama dalam menjaga keberlangsungan aktivitas keagamaan yang telah berjalan selama ini,” tegasnya.
Saat ini, KOMIT Kuningan tercatat memiliki sekitar 1.600 anggota resmi, dengan sekitar 650 Imam yang aktif menerima insentif dari pemerintah daerah. Dari total 3.800 tajug yang tersebar di Kabupaten Kuningan, KOMIT terus berupaya merangkul lebih banyak Imam agar dapat bergabung dalam wadah yang mengusung nilai persaudaraan dan pengabdian tersebut.
Sayyid juga merespons adanya keluhan dari sebagian pihak dengan sikap terbuka. Ia menyampaikan ajakan untuk berdialog secara langsung apabila terdapat anggota yang merasa keberatan.
“Kami ingin KOMIT tetap menjadi ruang yang bersih, terbuka, dan solutif. Jika ada yang merasa dirugikan, kami persilakan menyampaikan identitas dan keluhan secara langsung. Kita bicarakan baik-baik, secara musyawarah,” ujarnya.
Melalui klarifikasi ini, KOMIT mengajak seluruh masyarakat dan pihak terkait untuk tetap berpikir jernih dan menyikapi isu secara proporsional, demi menjaga kepercayaan bersama serta mendukung perhatian pemerintah terhadap para Imam penjaga masjid di Kuningan.
/Red