Journal Gamas

Label


lisensi

Red
Juli 08, 2025, 16.54 WIB
Last Updated 2025-07-09T02:52:55Z
BirokrasiHeadline

Kadis PUTR Kuningan Luruskan Isu Rencana Relokasi Mushola Pendopo: “Tak Gunakan Dana APBD, Murni Sumbangan Donatur”

Advertisement


KUNINGAN - JOURNALGAMAS.COM, - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Kuningan, Putu Bagiasna, memberikan klarifikasi tegas terkait tudingan yang menyebut pihaknya membocorkan data rencana relokasi pembangunan Mushola Al Asri di area Pendopo Bupati Kuningan.

Dalam pernyataannya, Putu menegaskan bahwa Dinas PUTR sama sekali tidak terlibat dalam penyusunan dokumen perencanaan maupun penganggaran pembangunan mushola yang nilainya disebut mencapai Rp1 miliar.
“Terkait rencana pembangunan Mushola Al Asri Pendopo, kami (Dinas PUTR) merasa disudutkan oleh LSM Frontal. Semua tudingan yang menyebut kami sebagai sumber dokumen perencanaan tidak benar,” tegas Putu Bagiasna saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (8/7/2025).

Ia menjelaskan, rencana pembangunan tersebut murni berasal dari sumbangan para donatur, bukan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kuningan Tahun 2025. Hal ini dapat dibuktikan dengan tidak adanya kode rekening pembangunan Mushola Al Asri dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).
“Anggaran ini sepenuhnya hasil donasi dari pihak donatur. Kami tidak mengelola anggaran apapun untuk pembangunan mushola,” jelasnya.

Putu juga membantah tudingan LSM Frontal yang mengklaim memperoleh data Rencana Anggaran Biaya (RAB) hingga desain mushola dari Dinas PUTR. Ia menegaskan pihaknya hanya memiliki dokumen hasil pengukuran mushola lama di belakang Pendopo untuk kebutuhan data, sedangkan dokumen perencanaan dan desain sepenuhnya disiapkan oleh donatur melalui konsultan.
“Pernyataan bahwa data RAB dan desain dari kami jelas tidak benar. Kami tidak memiliki dokumen tersebut,” tegasnya lagi.

Bahkan, hingga saat ini, Dinas PUTR belum pernah berinteraksi langsung dengan para donatur, sehingga belum mengetahui detail teknis relokasi mushola ke bagian depan Pendopo, termasuk luas lahan, titik lokasi, hingga total kebutuhan anggaran.
“Yang saya tahu, relokasi mushola ke depan bertujuan agar lebih terbuka dan mudah diakses masyarakat umum, sehingga masyarakat bisa ikut memakmurkan mushola Pendopo,” pungkasnya.

/Moris/Do2