Journal Gamas

Label


lisensi

Red
Juni 26, 2025, 11.35 WIB
Last Updated 2025-06-26T04:35:31Z
EksosbudHeadline

Dr. Wahyu Hidayah: Jangan Takut Berubah, Petani Harus Inovatif

Advertisement


KUNINGAN - JOURNALGAMAS.Com, - Pemerintah Kabupaten Kuningan kembali menunjukkan keseriusannya dalam mendorong transformasi pertanian yang lebih modern dan berkelanjutan. Melalui program Kursus Tani Sekolah Lapang (SL) Tematik, kegiatan pelatihan serentak digelar di 16 UPTD KPP/BPP di seluruh wilayah Kuningan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., turun langsung ke lapangan memantau kegiatan di UPTD KPP/BPP Cipicung. Dalam arahannya, ia mengajak para petani untuk keluar dari zona nyaman dan berani mencoba teknologi serta pola pertanian yang lebih ramah lingkungan.
“Pertanian tidak bisa lagi bertumpu pada cara lama. Pola pikir harus berubah. Sekolah Lapang ini jadi ruang belajar agar petani bisa menghasilkan lebih banyak, dengan biaya lebih hemat, dan tetap menjaga alam,” tegasnya.

Program ini memperkenalkan teknologi mutakhir seperti Tanam Benih Langsung (TABELA) dan metode padi Salibu, yang memungkinkan panen berkali-kali dari satu kali tanam. Inovasi ini sudah mulai diterapkan di berbagai lokasi uji coba, salah satunya di Desa Kutaraja, Kecamatan Maleber.

Tak kalah penting, SL Tematik juga mendorong penggunaan Pupuk Organik Cair (POC) sebagai alternatif pengganti pupuk kimia. Selain ramah lingkungan, penggunaan POC terbukti mampu menekan biaya hingga 50% tanpa mengurangi produktivitas.
“Tanah itu seperti tubuh manusia. Kalau terus dijejali bahan kimia, lama-lama akan rusak. POC ini menjaga kesehatan tanah dan kantong petani,” kata Dr. Wahyu.

Ironisnya, POC berkualitas tinggi ini justru banyak dimanfaatkan di luar daerah. Padahal, produk tersebut dibuat dari limbah peternakan sapi di Kecamatan Cidahu, Kuningan.
“Kita bangga pupuk ini digunakan secara nasional. Tapi petani kita sendiri masih banyak yang belum sadar manfaatnya. Ini pekerjaan rumah kita bersama,” pungkasnya.

Program SL Tematik menjadi simbol kebangkitan baru sektor pertanian Kuningan—bukan sekadar pelatihan, tetapi gerakan bersama menuju pertanian masa depan: hemat, produktif, dan lestari./Moris